Kamis, 03 Februari 2011

حُسْنُ الْخُلُقِ

حُسْنُ الْخُلُقِ
(Akhlak yang Baik)

Akhlak yang baik adalah
ملكة بالنفس يقتدر بها على صدور الأفعال الجميلة بسهولة
 “naluri dalam jiwa yang mampu melahirkan perbuatan-perbuatan yang baik dengan mudah tanpa terpaksa.”
قَالَ اللهُ تَعَالَى : ( وَ إِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ  )
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam [68] : 4)
1) وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قاَلَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقاً . متفقٌ عَلَيْهِ .
A.  Terjemah
Dari Anas ra. ia berkata, Rasulullah saw. adalah manusia paling baik akhlaknya. (Muttafaq ‘Alaih)

B.  Faidah Hadits
Kesempurnaan akhlak yang dimiliki Rasulullah saw. sehingga ketika Aisyah ditanya tentang akhlak beliau ia menjawab : “Akhlaknya adalah al-Qur’an”. Yakni Rasulullah saw. menghalalkan apa yang dihalalkan al-Qur’an, mengharamkan apa yang diharamkan al-Qur’an dan beradab dengan adab al-Qur’an.
2) وعنه، قَالَ : مَا مَسَسْتُ دِيْبَاجاً وَلاَ حَرِيْراً أَلْيَنَ مِنْ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلاَ شَمَمْتُ رَائِحَةً قَطُّ أَطْيَبَ مِنْ رَائِحَةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلَقَدْ خَدَمْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ سِنِيْنَ، فَمَا قَالَ لِي قَطُّ : أُفٍّ، وَلاَ قَالَ لِشَيءٍ فَعَلْتُهُ : لِمَ فَعَلْتَه ؟ وَلاَ لِشَيءٍ لَمْ أَفْعَلْهُ : أَلاَ فَعَلْتَ كَذا ؟ متفقٌ عَلَيْهِ .
A.  Terjemah
Dan masih darinya (Anas) ia berkata, saya tidak pernah menyentuh sutra yang lebih halus dibandingkan telapak tangannya Rasulullah saw., saya tidak pernah mencium bau yang lebih wangi dibandingkan baunya Rasulullah saw. dan sungguh saya telah melayani Rasulullah saw. selama sepuluh tahun, namun tidak pernah sama sekali beliau mengatakan pada saya : “Ah” , beilau tidak pernah mengatakan pada sesuatu  yang telah saya kerjakan : “Mengapa engkau melakukannya?” dan tidak pernah mengatakan pada sesuatu yang tidak saya kerjakan : “Tidakkah engkau mengerjakan begini?”  (Muttafaq ‘Alaih)

B.     Faidah Hadits
  1. Kesempurnaan akhlak Rasulullah saw. serta baiknya muamalah beliau dengan pembantu dan para sahabat-sahabatnya. 
  2. Apa yang dilakukan Rasulullah adalah suritauladan terbaik bagi umatnya.
3) عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ : لَمْ يَكُنْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشاً وَلاَ مُتَفَحِّشاً، وَكاَنَ يَقُولُ : " إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقاً " متفقٌ عَلَيْهِ .
A.  Terjemah
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra. ia berkata, Rasulullah saw. tidak pernah berkata keji dan tidak pula perkataan yang sangat keji (mengatai orang lain dengan kata-kata keji), dan beliau pernah bersabda : “Sesungguhnya di antara orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.” (Muttafaq ‘Alaih)

B.   Faidah Hadits
  1. Adab yang dicontohkan nabi saw. adalah selalu berakhlak baik dan jauh dari akhlak yang buruk serta mendorong orang lain untuk melakukannya.
  2. Orang yang memiliki akhlak yang baik, maka tidak diragukan lagi bahwa ia termasuk orang-orang pilihan atau orang terbaik di antara manusia lainnya.  
4) وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ اْلعَبْدِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشَ البَذِيَّ " رواه الترمذي
A.  Terjemah
Dari Abu Darda ra. bahwasannya nabi saw. bersabda : “Tidaklah ada sesuatu pun yang lebih berat pada hari kiamat nanti pada timbangan seorang hamba mukmin dibandingkan dengan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah membenci orang yang suka mengatakan kata-kata keji dan kotor.” (HR. Tirmidzi)

B.   Faidah Hadits
  1. Akhlak yang baik akan bermanfaat di akhirat nanti apabila didasari atau disertai keimanan, dan kekufuran dan meninggalkan ketaatan kepada Allah al-Khaliq adalah merupakan akhlak paling buruk.
  2. Orang yang mengatakan kata-kata keji dan kotor dibenci oleh Allah swt. Maka ia adalah orang yang rugi di dunia dan di akhirat.  
5) وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ،  قَالَ : " تَقْوَى اللهِ وَحُسنُ الْخُلُقِ "، وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، فَقَالَ : " الْفَمُ وَالْفَرْجُ " رواه الترمذي
A.  Terjemah
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, beliau menjawab : “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik” dan beliau pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab : “Mulut dan farj (kemaluan).” (HR. Tirmidzi)

B.  Faidah Hadit
  1. Dorongan untuk taqwa kepada Allah dan memiliki akhlak yang baik, serta peringatan dari sikap inkar, dusta dan zina.
  2. Hadits di atas menghimpung antara ketaqwaan dan akhlak yang baik, karena ketaqwaan akan memperbaiki hubungan seorang manusia dengan Tuhannya, sedangkan akhlak yang baik akan memperbaiki hubungannya dengan manusia lainnya. Hadits di atas juga menghimpun antara mulut dan farj, karena mulut adalah anggota badan yang seringkali muncul darinya kata-kata keji seperti ingkar, ghibah, namimah, menuduh makhluk lainnya, dsb, sedangkan farj adalah anggota badan yang dapat muncul darinya perbuatan keji yakni zina. Maka keduanya adalah penyebab bencana dan jalan yang dapat menyampaikan seseorang ke neraka.  
6) وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِليِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ المِرَاءَ وَإنْ كَانَ مُحِقّاً، وَبِبَيْتٍ فِيْ وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحاً، وَبِبَيْتٍ فِيْ أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ " حديث صحيح ، رواه أَبُو داود
A.  Terjemah
Dari Abu Umamah al-Bahiliy ra. ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda : “Aku menjamin dengan satu rumah di sekitar / dipinggiran surge bagi orang yang (sanggup) meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, (aku menjamin) dengan satu rumah di tengah-tengah surge bagi orang yang (sanggup) meninggalkan dusta sekalipun bercanda dan (aku menjamin) dengan satu rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya.” (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Daud)
  
B.  Faidah Hadits
  1. Dorongan untuk meninggalkan mujadalah (perdebatan) walaupun dalam posisi yang benar apabila di dalam tidak terdapat manfaat karena yang menjadi lawan debatnya tentu tidak akan menerima apapun penjelasannya.
  2. Dorongan untuk meninggalkan dusta dalam segala hal walaupun bercanda, sekaligus dorongan untuk berkata jujur.
  3. Derajat tertinggi di surga diraih oleh orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. Karena akhlak yang baik mencakup semua keutamaan.   
7) وَعَنْ جاَبِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِليَّ، وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِساً يَوْمَ القِيَامَةِ أحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقاً، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي يَوْمَ القِيَامَةِ، الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهقُونَ " قاَلُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُوْنَ وَالمُتَشَدِّقُونَ، فمَا المُتَفَيْهقُوْنَ ؟ قَالَ : " المُتَكَبِّرُونَ " رواه الترمذي ، وقال : " حديث حسن "
A.     Terjemah
Dari Jabir ra. bahwasannya Rasulullah saw. Bersabda : “Sesungguhnya orang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat majlisnya pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian, dan sesungguhnya orang yang paling aku benci di antara kalian dan paling jauh majlisnya dariku di hari kiamat adalah Ats-Tsartsarun (orang yang banyak bicara, penceloteh dan suka berteriak-teriak), Al-Mutasyaddiqun (orang yang menguasai pembicaraan ketika bicara dengan orang lain dan bicara dengan dipasih-pasihkan) dan Al-Mutafaihiqun.” Para sahabat berkata : “Ya Rasulallah, kami telah mengetahui Ats-Tsartsarun dan Al-Mutasyaddiqun, lalu siapakah Al-Mutafaihiqun itu?” Rasulullah menjawab : “(mereka adalah) Al-Mutakabbirun (orang-orang yang menyombongkan diri).” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata : hadits (ini) hadits hasan)

B.   Faidah Hadits
  1. Dorongan untuk menunjukkan akhlak yang baik khususnya dalam perkataan atau ucapan lisan.
  2. Segala sesuatu yang berlebihan adalah hal tercela, termasuk berlebihan dalam bicara yang seringkali dilalakukan seseorang untuk menarik perhatian lawan bicaranya. Bahkan sangat tercela bila yang dikatakannya hanya sekedar untuk menutupi keburukan yang disimpan di hatinya, Allah berfirman :  
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqarah [2] : 204)
 Reperensi : Kitab Riaydush Sholihin (syarh Nuzhatul Muttaqiin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar